Aktivasi Maha Meta Rizki NAQS

The Power Of Materialisasi : Seseorang dapat membentuk benda dalam pikirannya, dan dengan “menanamkan” pikirannya ke Materi Tanpa Bentuk, ia dapat menciptakan benda yang dipikirkannya.

Anda akan menjadi pencipta, bukan pesaing. Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan. Ketika Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan, pasti ada orang lain yang terlibat di dalamnya dan secara tidak langsung Anda juga berpengaruh terhadap terpenuhinya apa yang diinginkannya.

Senin, 31 Januari 2011

Paradigma Bisnis


Gambar diagram di atas saya kembangkan dari model paradigma perubahan sosial dan literatur buku-buku tentang kewirausahaan, perubahan dan paradigma. Memudahkan kita untuk melihat lebih jelas paradigma apa yang ada dalam diri kita dan orang-orang disekitar kita.

Apakah saya memiliki paradigma pengusaha? Apakah saya bisa sukses menjadi pengusaha?

Mengapa begitu banyak orang yang menentang dan tidak mendukung ketika saya ingin menjadi pengusaha (berwirausaha)?

Bagaimana pola pikir pengusaha, dan bagaimana saya bisa merubahnya?

Mengapa begitu banyak pengusaha yang gagal dan tidak sanggup bertahan? Mengapa begitu banyak pengusaha kecil dari pada pengusaha besar?

2 sumbu 4 Paradigma bisnis adalah media paling sederhana dan mudah diingat, yang akan membantu langkah-langkah kita menuju kesuksesan bisnis. Karena paradigma bagaikan peta yang memudahkan kita menemukan sebuah tujuan .

Memudahkan kita untuk berani terbuka dalam pendapat dan keinginan (tujuan) kita, tanpa harus merasa bersalah maupun menyalahkan. Memudahkan kita bersikap kritis dan instropektif, peka dan penuh empati, serta kreatif dan sinergis.

Misalnya menghadapi perbedaan paradigma di keluarga anda sendiri, di mana anda memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha namun orang tua anda selalu menentang anda dan mendorong anda untuk menjadi pekerja. Apa alasannya, dan apakah anda dapat menerima alasan itu?

Atau kasus dengan teman anda sendiri, yang lama setelah lulus sekolah atau kuliah tetap menganggur, dan selalu menunggu untuk mendapatkan lowongan pekerjaan, tanyakan kenapa dia melakukan itu, mengapa dia tidak mencoba wirausaha?

MAKNA 2 SUMBU
Sumbu pertama (sumbu horinsontal), cara kita melihat atau menginginkan posisi diri kita dalam mendapatkan uang (kekayaan).
  • Ingin menjadi Subyek (S) dengan berwirausaha atau memiliki usaha sendiri.
  • Ingin menjadi Obyek (O) dengan menjadi pekerja (buruh), atau investor.

Sumbu kedua (sumbu vertikal), cara kita melihat atau menginginkan uang (kekayaan) yang bisa didapatkan dari usaha (kerja) kita.
  • Menginginkan kebebasan pendapatan (bebas finansial). Berpikir bahwa uang (kekayaan) sebagai sesuatu yang tidak terbatas atau bisa berkembang secara bebas dari usaha (kerja) yang dilakukan.
  • Menginginkan keteraturan pendapatan. Berpikir bahwa uang (kekayaan) sebagai sesuatu yang terbatas dan membatasi tujuannya dalam mendapatkan uang.

CIRI-CIRI dari 4 PARADIGMA BISNIS
Ciri-ciri di bawah ini bisa kita jadikan alat bantu untuk menilai paradigma apa yang ada dalam diri kita dan paradigma apa yang dimiliki oleh orang-orang disekitar kita.

Kelompok I : Paradigma Pekerja (Buruh)
  1. Ingin menjadi pekerja (buruh), pada perusahaan kecil atau perusahaan besar, formal atau informal.
  2. Ingin di gaji, bukan menggaji. Menginginkan pendapatan yang teratur dan mapan, baik harian, mingguan, atau bulanan. Pendapatan keuangan mereka diatur dan dibatasi oleh orang lain atau pemilik perusahaan. Upaya terbaik yang bisa mereka lakukan adalah mendapatkan gaji sebesar mungkin.
  3. Semua jenis pekerjaan yang dilakukan untuk mendapatkan gaji, bisa dimasukkan dalam kelompok ini. Mulai sopir pribadi, pembantu rumah tangga, office boy, salesman, manajer, direktur dan presiden direktur, termasuk pegawai negeri sipil (PNS)
  4. Menginginkan resiko yang paling kecil dalam usaha mereka mendapatkan uang. Resiko paling tinggi adalah dipecat dari pekerjaan. Sehingga jabatan PNS menempati posisi paling di cari oleh kebanyakan orang yang memiliki paradigma pekerja (buruh), karena memiliki resiko paling kecil untuk dipecat.
  5. Ingin aman dan tidak mau repot. Sulit menerima kegagalan atau kerugian, dan belajar bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan.
  6. Berpikir jangka pendek, dan ingin cepat hasil (hasil cepat). Bekerja dan mendapatkan hasilnya. Cenderung sinis terhadap pengusaha yang belum sukses, karena ketidakmampuannya dalam membangun perspektif jangka panjang.
  7. Memiliki kecenderungan untuk menjadi orang yang konsumtif. Begitu ada uang akan segera habis untuk kebutuhan hidupnya misalnya berbelanja. Dalam banyak kasus bahkan mereka lebih suka menggunakan pinjaman (kredit) untuk kebutuhan konsumtif misalnya kredit rumah atau mobil.
  8. Menurut berbagai statistik, paradigma pekerja (buruh) dimiliki oleh sebagian besar masyarakat atau sekitar 80 sampai 85%.

Kelompok II : Paradigma Pengusaha Kecil / Pekerja Lepas
  1. Tidak suka bekerja pada orang lain dan lebih suka berkerja secara mandiri, namun membatasi untuk kerjasama atau mempekerjakan orang lain. Tidak ingin memiliki atasan atau bos maupun tidak ingin punya banyak karyawan (cenderung tidak ingin repot dan ingin yang bersifat taktis).
  2. Ingin keuntungan bisnisnya bisa dimiliki sendiri tanpa harus banyak berbagi dengan orang lain.
  3. Sistem kerja berpusat dan tergantung pada dirinya sendiri, dengan mengontrol seluruh pekerjaan. Kurang mampu mempercayai atau mendelegasikan pekerjaan pada orang lain.
  4. Kalau sedang beristirahat karena cuti atau sakit, misalnya selama satu minggu, maka usahanya akan ikut berhenti. Atau berjalan tapi tidak maksimal.
  5. Pendapatannya terbatas pada seberapa keras mereka bekerja. Semakin besar pendapatan yang ingin mereka dapatkan, maka akan bekerja semakin keras.
  6. Tidak memiliki perencanaan keuangan jangka panjang, atau pendapatannya bersifat insidental. Kebutuhan keuangannya menyesuaikan dengan pendapatan dari usaha mereka.
  7. Ingin cepat untung, atau cepat mendapatkan penghasilan dari usahanya. Menyukai yang bersifat taktis, dan menghindari yang bersifat strategis.
  8. Memilih resiko-resiko yang paling kecil dengan cara menghindari investasi jangka panjang, karena menganggap resikonya terlalu besar.
  9. Masih menyukai hal-hal yang bersifat konsumtif dari pada investasi.
  10. Termasuk diantara orang yang memiliki pardigma pekerja lepas atau pengusaha kecil adalah dari menjadi tukang jahit di rumah, makelar motor, makelar tanah, dokter yang membuka praktek di rumah, pengacara lepas, konsultan lepas, pemilik toko kecil-kecilan di rumah dan lain-lain.
  11. Dari berbagai statistic secara umum jumlah mereka cukup besar atau sekitar 15 sampai 18%.

Kelompok III: Paradigma Pengusaha

  1. Ingin menjadi pengusaha dan tidak suka bekerja pada orang lain, namun suka mengembangkan kerjasama.
  2. Suka berbagi pekerjaan dengan orang lain, biasanya ingin memiliki karyawan dan mitra bisnis yang sebesar-besarnya.
  3. Melihat potensi pendapatan keuangan (kekayaan) sebagai sesuatu yang tidak terbatas, dan bebas untuk dikembangkan.
  4. Melihat kesuksesan sebagai sebuah proses yang tidak pernah berhenti. Tidak cepat puas dan ingin selalu berkembang.
  5. Memiliki pemikiran jangka panjang dengan melihat kerugian maupun kegagalan sebagai sebuah proses belajar.
  6. Berani berpikir terbuka untuk mengembangkan paradigmanya sendiri, dan mampu menghormati dan memahami perbedaan paradigma.
  7. Menggabungkan upaya taktis dan strategis dengan terus mengembangkan analisa usaha.
  8. Memiliki keinginan kuat, dengan mengembangkan sifat sabar, tekun dan ulet.
  9. Bekerja cerdas bukan bekerja keras, dengan terus mengembangkan sikap kreatif.
  10. Memiliki kebiasaan menggunakan uang untuk investasi, dari pada konsumsi. Pinjaman dilakukan untuk investasi bukan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.
  11. Hanya sedikit orang yang memiliki paradigma pengusaha. Hal ini dapat dilihat jumlah pengusaha yang ada di Indoensia. Menurut bebagasi statistic jumlah pengusaha besar di Indonesia baru sekitar 0,18 % atau sekitar 400.000 pengusaha. Padahal menurut David McClelland dibutuhkan minimal 2 % atau sekitar 5.000.000 pengusaha agar sebuah Negara menjadi makmur.

Kelompok IV : Paradigma Investor

  1. Tidak ingin bekerja pada orang lain dan tidak ingin membangun usaha sendiri namun mereka ingin mengembangkan uangnya dengan cara menginvestasikan (menanam saham) pada perusahaan atau usaha orang lain.
  2. Melihat uang bisa berkembang secara luas dan tak terbatas.
  3. Berani mengambil resiko kehilangan uang.
  4. Memiliki pemikiran jangka panjang.
  5. Memiliki kebiasaan investasi, bukan kebiasaan membelanjankan uang untuk kesenangan (konsumtif)
  6. Kebanyakan (hampir semua) investor sukses bermula dari pengusaha sukses.

PARADIGMA MANA YANG PALING BAIK?
Paradigma tidak untuk menilai baik dan tidaknya seseorang, tetapi cara untuk memetakan cara berpikir atau cara pandang seseorang. Di hampir semua pekerjaan atau usaha ada potensi untuk menjadi baik maupun buruk.

Paradigma lebih berkaitan erat dengan mentalitas seseorang yang lahir karena pola pikir/cara pandang. Untuk merubah paradigma dibutuhkan tekad dan semangat yang besar, seperti meledakkan sesuatu dalam diri anda.

Untuk merubah paradigma dalam diri anda, salah satu cara yang bisa membantu adalah merenungkan pertanyaan di bawah ini :

Apa untung dan rugi menjadi pekerja, pekerja lepas (pengusaha kecil), dan pengusaha besar? (dalam jangka pendek dan jangka panjang)

Tulislah tujuan (harapan) anda dalam jangka 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun

Tulislah dalam sebuah kertas di mana anda bisa mengevaluasi dan menyempurnakan jawaban anda. Cobalah untuk sering mengamati (memperhatikan) orang-orang disekitar anda, yang menjadi pekerja, pekerja lepas (pengusaha kecil) dan pengusaha besar.

Amati, dekati dan jadikan teman berbagi. Telusuri masa lalunya sampai sekarang. Anda akan menemukan banyak perbedaan yang bisa membuat hidup anda lebih cerdas. Bandingkan apa yang mereka pikirkan mengenai uang, pekerjaan, karir, rencana-rencana mereka, tujuan dan sikap mereka. Apa yang yang anda temukan?

Kalau anda ingin jadi pengusaha, pilihlah orang-orang yang memiliki paradigma pengusaha atau barangkali pengusaha sukses untuk menjadi tempat berbagi dengan anda secara berkala dan berkelanjutan. Secara bertahap kembalilah ke pertanyaan di atas, temukan energi baru dalam diri anda yang muncul karena perubahan paradigma anda sendiri. Keinginan-keinginan anda dan keberanian anda untuk membuat langkah baru. (www.mmfaozi.com)

Kekuatan Pola Fikir (The Power of Paradigmas)

Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian. Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala.

Ada sebuah cerita yang mungkin bisa sedikit membantu pemahaman kita tentang paradigma, cerita ini di cuplik dari penggalan tulisan yang ditulis oleh Stephen Covey, kurang lebih begini ceritanya : Disebuah stasiun kereta bawah tanah dan didalam kereta ada seorang ayah bersama dua anaknya, umumnya yang namanya kereta bawah tanah disana para penumpangnya sangat tenang sangat jauh dari kericuhan. Namun saat itu suasana gerbong sangat gaduh dan ricuh. Ketika ada dua orang anak kecil yang berlarian dan membuat gaduh dalam gerbong itu sehingga membuat sebagian besar penumpang merasa tidak nyaman. Sedangkan ayah kedua anak tersebut membiarkan saja, anak – anaknya gaduh didalam gerbong. Sampai ada seorang penumpang yang mungkin merasa sangat terganggu dengan kegaduhan menegur orang tua anak itu “kenapa Anda membiarkan anak – anak anda berbuat ribut sehingga mengganggu kenyamanan para penumpang dikereta ini?”

Setiap orang yang ada di dalam kereta itu mengkin berfikir bahwa sang ayah memang orang yang tidak bisa mengurus anak – anaknya. Tapi apa yang dijawab oleh sang Ayang ketika ditegur oleh salah satu penumpang kereta itu, “Bagaimana saya dapat menghentikan kegembiraan mereka, sementara mereka tidak tahu kalau 2 jam yang lalu ibunya baru saja meninggal dunia.. dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dirumah nanti ketika mereka tahu kalau ibunya tidak bersama mereka lagi sekarang”. Sejenak suasana dalam kereta berubah menjadi ceria dan semua orang menghibur kedua anak tersebut setelah mendengar cerita sang Ayah.

Jadi sekelumit cerita tadi bisa menggambarkan tentang apa yang namanya paradigma, bahwa paradigma penumpang kereta yang menganggap bahwa si Ayah tidak bisa mengurus anak – anaknya sekejab berubah setelah mendengarkan penjelasan dari sang Ayah, apa jadinya suasana yang tercipta, apabila para penumpang tersebut tidak memperoleh kesempatan untuk mendengarkan penjelasan dari Sang Ayah...?

Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.

Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain.

Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain.

“Mengabaikan kekuatan paradigma untuk mempengaruhi pendapat Anda berarti menempatkan diri Anda dalam risiko ketika menyelidiki masa depan.
Agar mampu membentuk masa depan, Anda harus siap dan mampu mengubah paradigma Anda”.
-JOEL ARTHUR BARKER-

Kita telah melihat bahwa pikiran adalah benda, dan bahwa kita menarik kepada diri kita realitas fisik yang mencerminkan pikiran kita. Jika kita memikirkan pikiran negatif, kita menarik orang-orang dan keadaan negatif. Jika kita memikirkan pikiran positif, kita menjadi magnet untuk orang-orang dan situasi positif.

Keberhasilan kita benar-benar bergantung pada kualitas, frekuensi dan intensitas pikiran kita. Jika kita tidak berhasil di suatu bidang, kita perlu menganalisis pikiran kita. Kita mungkin bekerja dengan gagasan, kebiasaan, praktek, sikap, nilai-nilai, keyakinan dan harapan-harapan yang kuno dan membatasi. Pola mental yang lama ini membuat kita tertahan dalam kekurangan dan keterbatasan, jadi kita harus menggantikan pemrograman lama yang negatif itu dengan pikiran-pikiran yang memungkinkan kita untuk menjadi, melakukan, memiliki semua yang tersedia bagi kita dalam hidup ini.

Prinsip Kekuatan Pola Pikir, menunjukkan kepada Anda bagaimana membebaskan pola-pola mental lama tersebut dan membangun pola yang baru, yang membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan dalam hidup ini.

APA POLA PIKIR ANDA?
Pola pikir kita (kadang-kadang disebut paradigma kita) adalah jumlah total keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, pendapat dan pola-pola pemikiran kita tentang diri kita sendiri, orang lain dan bagaimana kehidupan bekerja. Ini adalah saringan yang dengannya kita menafsirkan apa yang kita lihat dan alami. Pola pikir Anda membentuk kehidupan Anda dan menarik kepada diri Anda hasil-hasil yang merupakan refleksi pasti pola pikir itu. Apa yang Anda percaya akan terjadi, benar-benar terjadi.

Kita mendekati, bereaksi dan pada kenyataannya menciptakan dunia kita berdasarkan pola pikir individual kita sendiri. Pola pikir kita memberitahu kita bagaimana permainan hidup ini harus dimainkan, dan mengatur apakah kita memainkannya secara berhasil atau tidak. Kita mungkin memiliki pola pikir, misalnya, yang memberitahu kita, “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekadar untuk hidup pas-pasan”. Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.

Pikiran adalah magnet yang sangat kuat. Apa pun yang diberitahukan pola pikir kita kepada kita adalah apa yang kita tarik, baik kita menyadarinya atau tidak! Jika Anda memiliki keyakinan bahwa, “Kehidupan ini sangat keras, dan aku harus berjuang hanya sekadar untuk hidup pas-pasan”, misalnya, Anda tidak perlu menyadari akan keyakinan itu untuk mengalami perjuangan dalam hidup Anda. Pada kenyataannya, jika Anda ingin melihat apa pola pikir Anda sebenarnya, Anda hanya perlu melihat hidup Anda dan hasil-hasil Anda. Hasil yang kita peroleh sesuai dengan apa yang kita yakini.

Jika kita tidak memeriksa pola pikir kita dan bertanya apakah pola pikir itu mendukung atau membatasi kita, kita beroperasi “secara otomatis”. Kita tidak lagi memilih keyakinan dan pola pikir kita, tetapi keyakinan dan pola pikir itu menyebabkan kita menjalani hidup dengan cara tertentu. Kita menciptakan pola pikir kita sendiri, tetapi pada saat yang sama, pola pikir kita menciptakan diri kita. Jika kita tidak mempertanyakan keyakinan yang menyebutkan bahwa “kehidupan ini sulit”, misalnya, kita akan terus berjuang bahkan tanpa mengetahui penyebabnya.

Kita semua memiliki keyakinan lama yang tersembunyi. Banyak dari keyakinan itu diperoleh pada masa kanak-kanak dan tidak lagi berguna bagi kita atau mendukung keberhasilan kita. Ketika Alice mulai memeriksa pola pikirnya, ia menyadari ia memiliki keyakinan bahwa “Uang berasal dari kedua orang tua saya”. Ketika ia masih kecil dan ingin es krim, mainan atau boneka, dari orang tuanyalah uang berasal. Ketika remaja, dari orang tuanyalah uang tunjangannya berasal. Ketika dewasa, ia sering menemukan dirinya dalam kesulitan finansial dan terpaksa meminjam sejumlah besar uang kepada orang tuanya.

Joel Arthur Barker menulis dalam Paradigms, “Mengabaikan kekuatan paradigma untuk mempengaruhi pendapat Anda berarti menempatkan diri Anda dalam risiko ketika menjajaki masa depan. Agar mampu membentuk masa depan, Anda harus siap dan mampu mengubah paradigma Anda”.

Pola pikir menggerakkan perilaku kita. Jika Anda ingin melihat pola pikir Anda sendiri dan keluarga serta teman-teman Anda, cobalah mengadakan permainan kartu dengan keluarga selama liburan. Kemungkinan besar orang-orang akan melakukan di sekeliling meja kartu apa yang mereka lakukan dalam hidup mereka. Apakah beberapa orang bersikap jemu? Kompetitif? Santai? Apakah mereka ingin menyelamatkan muka atau bersikap tenang atau apakah mereka mengambil risiko menyinggung perasaan orang lain agar dapat mengendalikan dan mendominasi? Apakah mereka malu-malu atau menguasai? Bagaimana mereka memandang orang lain akan bertindak terhadap mereka? Apakah beberapa orang berpikir mereka akan dimanfaatkan atau dibuat tampak bodoh? Apakah mereka berpikir orang lain bodoh atau berperilaku buruk? Semua perilaku ini mencerminkan pola pikir tertentu, cara melihat diri sendiri, orang lain dan dunia.
Kita dapat mempercayai apa pun yang ingin kita percayai. Dan kita dapat menemukan banyak bukti untuk mendukung keyakinan atau pola pikir apa pun yang kita pilih, jadi kita juga dapat memilih keyakinan yang memperkuat kita dan menggerakkan kita untuk maju. Kita mulai berhasil ketika kita memahami bahwa kita mempunyai sebuah pilihan, karena, pada saat itu kita dapat memilih keyakinan yang membawa kita ke mana kita pergi. William James, bapak psikologi modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup Anda berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya”.

Agar berhasil, Anda perlu memahami pola pikir Anda. Anda harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada sesuatu yang ingin Anda ubah. Jika tidak, keyakinan Anda yang tersembunyi akan mengendalikan Anda. Jika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda, Anda tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya.

Jika Anda ingin mengubah hasil-hasil Anda, Anda harus mengubah pola pikir Anda.
Pergeseran pola pikir berarti berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang lain. Dalam Ilmu Sukses, ini berarti beralih dari satu pola pikir yang menghalangi keberhasilan ke cara berpikir yang mendorong dan menarik keberhasilan.

Ketika menggeser pola pikir Anda, Anda beralih ke sebuah permainan baru dan seperangkat aturan yang baru. Ketika permainan Anda dan aturan berubah, seluruh dunia Anda mulai berubah. Anda mulai mengeluarkan energi yang berbeda, sehingga Anda menarik jenis orang-orang dan situasi yang berbeda ke dalam hidup Anda. Ketika Anda mentransformasi pemikiran Anda, Anda mentransformasi dunia Anda. Oliver Wendell Holmes pernah berkata, “Pikiran manusia yang dibentangkan ke sebuah gagasan baru tidak pernah kembali ke dimensi asalnya”.

Banyak orang mengatakan mereka ingin mengubah hidup mereka. Mereka menghadiri ceramah pembicara motivasi atau membuat janji Tahun Baru dan menjadi sangat gembira dengan semua perubahan yang mereka lihat untuk diri mereka sendiri. Atau mereka pergi ke seminar atau membaca buku dan melihat bahwa mereka ingin mulai melakukan hal-hal secara berbeda. Mereka bahkan mungkin melakukan beberapa perubahan dalam beberapa minggu pertama. Tetapi kemudian energi mereka tampak berkurang. Antusiasme mereka merosot. Sebelum Anda mengetahui hal itu, mereka kembali ke dalam rutinitas lama mereka. Ketika ini terjadi, penyebabnya adalah mereka mencoba untuk memanipulasi akibat-akibat dari kehidupan mereka, dan bukannya mencari sebabnya. Mereka mencoba untuk mengubah hasil tanpa mengubah pola pikir mereka.
Untuk memberikan hasil yang dramatis dan permanen, Anda harus mengubah cara berpikir. Jika tidak ada pergeseran pola pikir, setiap perubahan atau perbaikan hanya akan bersifat minimal dan atau berjangka pendek.

Minggu, 30 Januari 2011

Kuasai PERMAINAN BATIN, Jika Mau SUKSES

Anda pasti sudah sering mendengar hal ini, bahwa Titik Awal Sukses dan Kebahagiaan adalah saat Anda memegang kendali atas hidup Anda! Yaa, Anda memang bertanggung jawab sepenuhnya atas kehidupan Anda sendiri. Anda bertanggung jawab 100% pada diri Anda! Semakin Anda merasa mengendalikan setiap bagian hidup Anda, maka Anda menjadi semakin positif dan optimis. Semakin Anda menjadi positif dan optimis, maka Anda semakin mengaktifkan semua hukum dan prinsip mental dalam hidup Anda (yaitu apa yang Anda pikirkan dengan segenap perasaan emosi dan keyakinan penuh, pasti akan menjadi nyata), dan semakin banyak keberuntungan hidup yang akan Anda alami.

Prinsip Pengendalian adalah faktor keberuntungan yang vital bagi kehidupan Anda. Prinsip ini berdasarkan penelitian psikologi bertahun-tahun, yang mengatakan bahwa Anda merasa positif tentang diri Anda sampai pada tingkatan dimana Anda merasa mengendalikan kehidupan Anda sendiri; Anda merasa negatif tentang diri sendiri sampai pada tingkatan dimana Anda merasa tidak mengendalikan atau Anda dikendalikan oleh kekuatan eksternal atau orang lain.

So… semakin Anda merasa bahwa Anda bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada diri Anda, maka semakin besar kekuatan pribadi yang Anda rasakan, dan Anda menjadi semakin bahagia, semakin positif, energik, dan penuh dengan sasaran tujuan hidup Anda. Anda menjadi tuan rumah atas takdir Anda sendiri.

Namun jika Anda merasa bahwa hidup Anda dikendalikan oleh faktor eksternal seperti Bos Anda, hutang-piutang, kesehatan, persahabatan, pendidikan dan semacamnya, maka Anda akan merasa lepas kendali, merasa cemas, marah, dan faktor negatif lainnya. Pada gilrannya, Anda akan menyerang dan menyalahkan orang lain untuk masalah Anda. Anda bisa menyalahkan orang-orang sukses dan iri dengan siapa pun yang lebih baik dari Anda.

Oleh karena itu, ingatlah selalu bahwa Titik Awal Sukses dan Kebahagiaan adalah saat Anda memegang kendali atas hidup Anda! Mulailah dari yang paling mendasar, yaitu nilai-nilai dan keyakinan Anda yang paling dalam untuk merancang sasaran tujuan hidup Anda. Mulailah dari dalam dan semakin bergerak keluar.

Apa saja nilai-nilai Anda? Apa yang Anda yakini? Apa yang Anda pegang teguh? Dan, apa yang tidak Anda pegang teguh? Apakah Anda memercayai nilai-nilai cinta, kepedulian, belas kasihan, kemurahan hati, ketulusan, kejujuran dan kebenaran? Apakah Anda memercayai nilai-nilai keunggulan pribadi, kreativitas, ekspresi diri, disiplin diri, pengembangan diri, persahabatan, maupun nilai-nilai integritas dan kesuksesan? Nah, kemampuan Anda menanyakan dan sekaligus menjawab pertanyaan itu untuk diri sendiri adalah titik awal pencapaian maksimal pribadi Anda. Jawaban Anda itu akan membuka potensi diri Anda, dan bisa menentukan secara tepat, apa sesungguhnya yang Anda inginkan dalam kehidupan ini.

Inilah yang saya maksud dengan “permainan batin”, yang harus Anda kuasai untuk meraih sukses Anda. Permainan Batin, karena semua itu dimulai dari dalam diri Anda lebih dulu, yang saya rasa cocok jika saya sebut itu sebagai “dimulai dari batin” Anda, harusnya itu bisa Anda anggap sebagai sebuah permainan yang sangat menyenangkan, yang bisa membuat Anda merasakan semangat untuk memenangkannya, bukan malah memberikan Anda sebuah beban yang berat. Segala bentuk permainan semestinya bisa bersifat sangat menyenangkan, bukan malah memberatkan beban pikiran Anda…dan membuat Anda malah jadi stres.

Langkah selanjutnya, setelah Anda menentukan nilai-nilai Anda, maka cobalah untuk menciptakan visi pribadi Anda. Visi Anda adalah gambaran kehidupan ideal Anda di masa depan Anda. Ciptakanlah visi Anda dengan membayangkan bahwa Anda tidak memiliki batasan apa pun. Ciptakanlah suatu gambaran dengan banyak kemungkinan, tentang apa yang mungkin, dan bukan membiarkan diri Anda terjebak dengan apa yang sudah ada pada saat itu. Kebanyakan orang melihat dunia dan bertanya mengapa? Saya melihat dunia dan bertanya, mengapa tidak?, tulis George Bernard Shaw, seorang penulis drama terkenal dari Inggris.

Visi Anda merupakan Impian Anda! Dan, semestinya Anda punya keyakinan bahwa Anda mempunyai kemampuan untuk meraih impian Anda. Oleh karena itu, Anda harus secara intens mempercayai diri sendiri dan bertekad melakukan apa pun yang diperlukan untuk memenuhi impian Anda. Dan… Impian Anda merupakan Sasaran hidup yang harus Anda raih. Sukses itu identik dengan Sasaran! Mungkin Sasaran Bukan Satu-satunya alasan Sukses, namun Tidak mungkin Ada Sukses Tanpa Sasaran.

So… Cobalah Anda kuasai lebih dulu “permainan batin” dalam membuat gambaran masa depan yang sangat Anda inginkan, yang ideal menurut diri Anda. Gunakanlah kekuatan imajinasi kreatif Anda dalam menggambarkan impian Anda sesuai idaman hati Anda sedetil mungkin. Semakin sering Anda melakukan “permainan batin” ini secara baik, maka yang pada awalnya hanya ada di dunia dalam diri Anda sebagai sebuah imajinasi, akan segera berwujud menjadi kenyataan di dunia luar Anda…menjadi realita sesuai dengan yang Anda inginkan. Selamat melakukan Permainan Batin.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano
http://www.wuryanano.com

Mau KAYA RAYA, Harus Mata DUITAN

Seringkali saya geli kalau ketemu orang-orang, yang menginginkan sukses kaya raya, tapi apa yang diucapkannya bertolak belakang dengan keinginannya. Dalam sebuah sesi Seminar Entrepreneurship, saya sempat melontarkan anjuran, bahwa jika kita mau sukses kaya raya, syarat pertamanya adalah, “Kita Harus Mata Duitan”… artinya dipikiran dan perasaan kita harus berisi duit-duit-duit dan duit-duit-duit-duit… hehehehe…

Tahukah tanggapan spontan sebagian besar peserta seminar saya itu? Wah…Pak Nano kok ngajarin kita jadi mata duitan sih…kan nggak benar tuh. Kan nanti kita bisa menghalalkan segala cara… Nanti kita bisa lupa diri kan, Pak Nano… Kan sukses itu bukan ditentukan oleh banyaknya duit kita ya… Yang penting kan kita bisa bahagia, meskipun nggak punya duit… Banyak duit tapi hutangnya juga banyak kan ya repot toh, Pak Nano… dan masih banyak tanggapan serupa itu.

Inilah hebatnya sebagian besar dari kita orang Indonesia. Tanggapan spontanitas atas suatu permasalahan selalu bernuansa moralitas dan agamis yang sangat kuat. Sepertinya mengesankan bahwa mereka ini memang sangat kuat dan sangat baik mentalitas moralnya maupun ketaatannya kepada ajaran agamanya. Harapan saya, semoga saja memang benar begitu adanya.

Nah, akhirnya saya menjawab berbagai pernyataan spontan dari para peserta tadi. Pertama saya katakan kepada mereka, bahwa UANG atau DUIT memang bukan hal utama yang menentukan bahagia atau tidak bahagianya seseorang. TAPI, uang bisa lebih mempermudah kita untuk menjalani kehidupan ini. Setuju?? Semua peserta menjawab setuju sambil malu-malu. Coba bayangkan saja jika Anda tidak memiliki uang? Hayoo…Anda bisa apa tanpa uang di tangan Anda? Hayoo…siapa bisa jawab?? Tidak ada satu pun peserta yang mau menjawab pertanyaan saya itu. Padahal menjawab kan nggak pakai uang ya…hahahaha…

Inilah yang jadi penekanan saya saat Seminar Entrepreneurship beberapa waktu lalu. Satu hal saya ingatkan kepada setiap peserta yang hadir, bahwa saya ini sedang berhadapan dengan orang-orang yang tentunya beragama semuanya, dan menjalankan perintah agamanya yang pasti tujuannya untuk kebaikan…dan, tidak ada yang atheis. Reaksi spontan menanggapi pernyataan saya bahwa “Kita Harus Mata Duitan”, sudah jelas menunjukkan bahwa mereka ini secara mentalitas moral sangat bagus, menyadari pentingnya moral dan agama untuk menjaga segala tindakannya dari hal-hal yang merugikan orang lain, selalu waspada terhadap bisikan syaitan yang terkutuk. Benarkah begitu?? Mereka serentak menjawab, IYA… Nah, jadi tidak perlu lagi kita berkutat dan berdebat dengan hal-hal yang mempertanyakan kualitas mental, moral maupun keimanan kita…toh Anda ini semuanya orang yang beriman dan bermoral, iya kan?

Ok, kembali ke topik “Kita Harus Mata Duitan”. Sekarang semua peserta seminar sudah setuju tidak perlu mempertanyakan dampak dari “Kita Harus Mata Duitan”, karena semuanya sudah punya iman dan moral yang sangat baik, jadi gak mungkin membuat mereka jadi jahat jika sudah “Mata Duitan”…hehehehe… resiko ditanggung penumpang…

Sebagian besar dari kita, mungkin disebabkan pendidikan dan pengalaman masa lalu mengenai UANG atau DUIT, yang cenderung bernuansa negatif, jelek, bahkan jahat, pada akhirnya menyebabkan pikiran dan perasaan mengenai uang menjadi TIDAK TEPAT, jadi “ill-feel” gitu… jika dengar kata UANG. Inilah yang harus Anda pahami dan luruskan kembali kepada norma yang baik dan benar tentang uang.

UANG tidak punya kesalahan apa pun kepada diri Anda, justru uang seringkali membantu Anda jika Anda memerlukannya. Ini sebuah realita, tanpa uang kita bisa apa? Jadi jika seseorang tetap menistakan uang di dalam pikirannya, bagaimana dia bisa didatangi oleh uang? Benar apa Betul?

So…untuk memperoleh uang, karena ini Seminar Entrepreneurship, maka saya tandaskan bahwa salah satu cara terbaiknya adalah Anda harus berani memulai bisnis sendiri sebagai Entrepreneur. Bahkan bagi umat Islam, khazanah Entrepreneurship ini sudah sejak awal ditekankan oleh ajaran Islam.

Rasulullah Muhammad sendiri sudah mulai giat mencari uang saat usianya masih sangat muda, baru belasan tahun…dan, pada usia 18 tahun beliau sudah menjadi pedagang sukses dan terkenal di Persia, Romawi, dan Syam. Ada anjuran di dalam sebuah Hadits: i’mal li dunyaka ka annaka ta ‘isyu abadan, wa i’mal li akhiratika ka annaka tamut ghadan. Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besuk pagi.

Perlu juga disadari bahwa uang dan harta kita ini berfungsi strategis untuk aktivitas berdakwah juga. Jika kita memiliki uang dan harta yang banyak, dan tentunya cara memperoleh dan membelanjakannya sesuai prosedur ajaran agama Islam, maka fasilitas ini bisa semakin memudahkan kita untuk melaksanakan kewajiban agama. Islam memerintahkan umatnya untuk mencari rejeki, dan jangan lupa untuk zakat, berinfaaq, bersedekah, dan lain-lain hal yang baik dan positif. Islam dengan tegas membatasi tindakan umatnya, yakni dengan cara-cara halal dan baik.

Bukankah uang sangat penting bagi kehidupan dunia dan akhirat? Rasulullah telah mencontohkan semangat entrepreneurship yang luar biasa prima. Saat masih berusia belasan tahun saja, beliau sudah bisa berbisnis sendiri. Kalau jaman sekarang mungkin beliau masih seusia anak-anak SMA atau yang sederajat…yang mana, sebagian besar anak-anak seusia ini pada jaman sekarang lebih banyak yang bersantai-santai saja, lebih senang hang-out ke plaza, mall maupun kong-kow di cafe…daripada mencoba mulai bisnis…

So what…? Jika Anda mau kaya raya…Anda memang Harus Mata Duitan terlebih dulu. Canangkanlah di dalam pikiran dan perasaan Anda, bahwa Anda harus memiliki uang dan harta kekayaan berlimpah, sehingga ini memicu dan memacu Anda segera membuat rencana-rencana tindakan untuk meraihnya, dan Anda benar-benar Take Action untuk meraih sukses berkelimpahan materi yang Anda impikan itu. Dan selalu ingatlah, Anda adalah seorang yang punya iman kuat dan bermoral baik.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano
www.wuryanano.com

Sikap yang BENAR untuk Memulai Bisnis Sendiri

Salam……

Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti.

Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat langkah bisnis Anda ini bisa sukses.

Ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:

1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn’t it?

2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.

3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?

4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak “mood”, maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.

5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau “passion” pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.

6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program “on the job training” atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan.

7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja “omongan ngawur” tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder…yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja “anjuran ngawur” itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.

8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan…setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.

9. Punyai “inner vision”, yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.

10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.

Nah, rekan-rekan entrepreneur, jika Anda bisa melakukan kesepuluh hal di atas tersebut, maka InsyaAllah saya yakin…hal itu akan menjadikan Anda sebagai orang yang tidak puas dengan pekerjaan dan hasil kerja yang rata-rata (average), tetapi Anda akan menjadi orang yang puas dengan melakukan pekerjaan dan menghasilkan sesuatu yang besar (superior).

Inilah menurut saya suatu sikap yang penting dan benar ketika Anda mau memulai bisnis pribadi. Dan, jika Anda merasa telah memiliknya, maka Anda memang pantas memulai bisnis pribadi buat masa depan Anda dan keluarga Anda. Jadi, mau tunggu apa lagi?

Semoga bermanfaat, dan sukses selalu.

Salam Luar Biasa Prima!

Wasalam,
Wuryanano

Apa Kata Yesus Mengenai Kemerdekaan Uang

Ditulis berdasarkan khotbah Bapak Marco pada pertemuan Kingdom Business di GSJP pada tanggal: 25 Juli 2010 dari Lukas 16 : 1 - 9

Tuhan Yesus menceritakan tentang suatu kasus bisnis, yaitu tentang seorang bendahara yang melakukan korupsi dan tindakan korupsinya itu terbongkar dan diketahui majikan-nya. Ia diberi waktu yang sangat terbatas untuk segera mempertanggungjawabkan perbuatannya sebelum ia dipecat dari jabatannya.

Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.” (ayat 1 – 3)

Si bendahara itu hanya mempunyai waktu yang sangat terbatas untuk segera mengambil tindakan untuk dirinya sendiri yang akan menguntungkannya untuk masa depannya setelah ia tidak lagi bekerja di perusahaan itu. Dan si bendahara itu mengambil tindakan yang cerdik yaitu dengan memanfaatkan kekuasaan atas keuangan perusahaan yang masih ia pegang dalam waktunya yang sangat terbatas itu. Ia melakukan tindakan yang cerdik meskipun tidak terpuji dan tidak dapat dibenarkan yaitu dengan mengubah surat hutang langganan perusahaan dan memberikan rabat atau potongan tanpa izin dan sepengetahuan majikannya.

Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.” (ayat 4 – 7)

Meskipun perbuatan si bendahara itu tidak dapat dibenarkan namun demikian majikannya dalam hati memuji kecerdikan dari bendaharanya karena ia telah melakukan perbuatan cerdik untuk menyelamatkan masa depannya dengan menggunakan kekuasaan yang masih ada di tangannya yaitu dengan cara menanam jasa pada para langganannya untuk mengikat hubungan dengan mereka, supaya setelah ia dipecat dari pekerjaannya para langganannya itu mau menolong dia, menampung dia atau mempekerjakan dia.

“Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.” (ayat 8)

Tuhan Yesus juga memuji kecerdikannya – bukan ketidak jujuran dan tindakannya yang tidak bertanggung jawab itu. Tuhan bahkan “mengritik” orang-orang percaya sebab mereka seringkali tidak bertindak dengan cerdik.

Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.” (ayat 8)

Padahal Tuhan menghendaki supaya anak-anak Tuhan juga bertindak cerdik (bukan licik), di tengah-tengah orang-orang dunia yang kata Tuhan seperti “serigala”

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati” (Matius 10 : 16)

Kemudian Tuhan Yesus memberikan nasihat-Nya sehubungan dengan kecerdikan yang perlu dimiliki oleh orang-orang percaya, yaitu bahwa sementara kita hidup dalam waktu yang sangat terbatas di dunia ini kita harus mengambil tindakan yang akan berguna bagi masa depan kita, yaitu kekekalan, dengan memanfaatkan sesuatu yang ada dalam kekuasaan tangan kita, yaitu uang (mamon).

“Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” (ayat 9)

Apa yang harus dilakukan dengan uang kita? Tuhan menasehatkan kita supaya sementara hidup dalam waktu yang singkat dan terbatas ini kita menggunakan “mamon” yaitu uang atau kekayaan materi yang ada dalam kekuasaan tangan kita untuk mengikat “persahabatan” dengan Tuhan, supaya “jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi” artinya jika uang sudah tidak berguna lagi, dengan kata lain waktu kita di dunia ini sudah berakhir, maka kita “diterima di dalam kemah abadi” yaitu di dalam sorga.

Mengapa Tuhan Yesus berbicara tentang “mamon” (uang atau harta materi) kepada kita? Sebab Tuhan tahu bahwa hati manusia pada umumnya terikat kepada hartanya.

“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Matius 6 : 21).

Ini adalah penilaian Tuhan dan ini seratus persen benar.

Dalam nasehat Tuhan untuk “mempergunakan mamon” tersirat pengajaran agar mamon atau uang kita itu dijadikan “alat” atau “hamba” dan bukan sebaliknya menjadi “majikan” dan memperhamba kita. Jika uang dijadikan majikan, maka ia adalah majikan yang kejam yang akan memperhamba kita dan menjadikan kita seperti mesin yang harus bekerja padanya mati-matian siang dan malam; kita mati-matian “mengejar-ngejar” uang. Tetapi sebaliknya jika kita menjadikan uang itu alat atau hamba, maka ia adalah hamba yang baik dan berguna untuk banyak hal. Ia akan bekerja bagi kita tanpa rasa lelah dan uang akan “mengejar-ngejar” kita. Bukankah itu yang kita inginkan? Dan memang begitulah seharusnya. Untuk itu kita harus “mempergunakan” mamon atau menjadikannya hamba atau alat kita. Ini adalah sikap yang benar yang harus kita miliki terhadap uang atau harta kita.

Lalu bagaimanakah kita harus menggunakan uang kita untuk “mengikat persahabatan” dengan Tuhan?

Perhatikan, ini bukanlah upaya untuk “menyuap” atau “membeli” Tuhan sebab itu tidak mungkin. Tetapi ini adalah memuliakan Tuhan, menyenangkan hati Tuhan, dengan menggunakan harta yang ada dalam kekuasaan kita.

“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu” Amsal 3 : 9

Mengikat persahabatan dengan sesama manusia dengan mempergunakan uang bukanlah suatu hal yang asing terutama dalam dunia bisnis. Sudah biasa dalam dunia bisnis kita menjamu pelanggan atau calon pelanggan untuk membangun dan mengikat hubungan bisnis dengan mereka. Kita menjamu langganan makan siang atau makan malam, atau memberi hadiah.

Amsal 18 : 16 “Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar”.

Namun dalam memberikan hadiah ini harus diperhatikan agar jangan sampai melanggar hukum atau aturan yang berlaku. Tetapi pada dasarnya mengikat persahabatan dengan menggunakan uang yang ada dalam kekuasaan kita adalah sesuatu yang umum.

Demikian pula kita dapat mempergunakan uang kita untuk mengikat hubungan dengan Tuhan. Jika kita melakukannya dengan hati yang tulus Tuhan akan berkenan dengan apa yang kita lakukan dengan uang kita.

Kita menggunakan uang kita untuk “mengikat persahabatan” dengan Tuhan, yaitu dengan menginvestasikan uang kita dalam proyek Kerajaan Sorga, baik dengan menyokong keuangan pekerjaan Tuhan, pembangunan rumah Tuhan, kegiatan peginjilan, bantuan kemanusiaan, bantuan untuk saudara seiman (diakonia) maupun untuk para hamba Tuhan. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dengan uang kita untuk melakukan kehendak dan rencana Allah dan untuk memperkenankan hatinya.

“Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” Matius 6 : 20

Jika kita memiliki sikap yang benar terhadap uang kita dengan menjadikannya alat atau hamba kita dan tidak menjadikannya majikan, dan jika kita mempergunakan uang kita untuk mengikat hubungan dengan Tuhan dengan cara menginvestasikannya dalam Kerajaan Sorga, maka ketika uang itu sudah tidak dapat menolong kita, atau artinya waktu kita di dunia sudah berakhir, maka harta yang selama ini kita investasikan di sorga akan menolong kita sehingga kita di terima di Kemah Abadi di sorga.

Menjadikan mamon sebagai alat dan menguasainya seperti hamba, maka kita sedang berada di tempat yang tepat dan siap untuk diberkati dengan berlimpah susu dan madu, seperti di Kanaan.

(http://kbnindonesia.com)

Meditasi Money Magnet (Penarik Uang)

Caranya adalah dengan :
  1. Duduk, diam, mata terpejam dan Tersenyum
  2. Menyaksikan (menggambarkan-visualisasi) apa yang telah Tuhan berikan di hidup ini, sambil tersenyum
  3. Menghadirkan berbagai pengalaman pahit dimasa lalu dan melihatnya dari sudut pandang positif sambil tetap tersenyum, dan bersyukur
  4. Menghadirkan wajah orang-orang yang dibenci, kemudian tersenyum sambil mengatakan dalam hati ” aku memakluminya dan aku memaafkanmu”
  5. Berdoa memohon ampunan dan kasihNya.
  6. Ucapkan Kalimat Affirmasi Secara berulang-ulang dengan sepenuh penghayatan rasa.
Kalimat Afirmasi :
"Saya adalah money magnet yang sangat kuat"
"Saya senantiasa terhubung dengan arus uang yang melimpah ruah"
"Uang datang kepada saya dengan mudah dan cepat"
"Saya mudah mendapatkan uang dengan jumlah yang saya mau dengan mudah"

Affirmasi Islami
Doa dan amalan ini saya kutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah, hlm 141. Kitab yang telah ditajrib (dieksperimen) oleh banyak ulama, kaum mukminin dan muslimin. Memang syarat yang pertama adalah keyakinan yang kuat dan istiqamah dalam mengamalkannya sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Terus terang, saya pernah mempraktekkan amalan ini, alhamdulillah saya mendapat solusi yang tak terduga sebelumnya, dan menurut ukuran saya, rizki itu cukup besar. Saya menangis terharu dalam sujud syukur. Ya Allah, Engkau Maha Dermawan, diluar kemampuan pikiran hamba-Nya. Setiap saya punya hajat yang berkait dengan rizki, saya mengamalkan amalan ini dan ditambah “shalat Istighfar” (caranya ada di blog ini). Alhamdulillah saya memperoleh apa yang saya hajatkan, kadang-kadang singkat waktunya, kadang-kadang lama waktunya. Allah Maha Maha Mengetahui hajat kita yang sebenarnya, waktunya mendesak atau tidak. Karena itu kita butuh kesabaran, keyakinan yang kuat dan istiqamah dalam mengamalkan.

Yang mulia Sayyid Ali Akbar At-Tabrizi mengatakan: Sesungguhnya ayat tentang kerajaan (surat Al-Imran: 26-27), juga jika ditulis dan bawanya, dapat meluaskan pintu rizki. Selanjutnya beliau mengatakan: amalan ini telah ditajrib (dieksperimen) berkali-kali. Ayat dan cara mengamalkannya sebagai berikut:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَ تُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ‏ِ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَ تُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad

Qulillâhumma âlikal mulki tu’til mulka man tasyâu wa tanzi’ul mulka mimman tasyâu, wa tu’izzu man tasyâu wa tudzillu man tasyâu, biyadikal khayru innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr. Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).

Caranya Mengamalkan
Pertama: Dua ayat tersebut dibaca (40 kali) selama 40 hari.
Kedua: Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh (3 kali). Kemudian membaca doa berikut (3 kali):
اَنْتَ اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، تَجَبَّرْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَلَدٌ، وَتَعَالَيْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ شَرِيكٌ، وَتَعَظَّمْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَزِيْرٌ. يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، اِقْضِ حَاجَتِي بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ

Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka lak, tajabbarta ay yakûna laka walad, wa ta’âlayta ay yakûna laka syarîk, wa tazhzhamta ay yakûna laka wazîr. Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh, iqdhi hâjatî bihaqqi Muhammadin wa âlihi shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim ajma’în.

Engkaulah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Esa tida sekutu bagi-Mu. Terlalu Agung Engkau untuk mempunyai anak, Terlalu Tinggi Engkau untuk memiliki sekutu, Terlalu Besar Engkau untuk mempunyai menteri. Ya Allah Ya Allah Ya Allah, tunaikan hajatku dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad. Semoga semua shalawat-Mu selalu tercurahkan kepadanya dan kepada mereka semua.

Untuk Menunaikan hutang
Syeikh Ath-Thabrasi meriwayatkan bahwa Mu’adz bin Jabal berkata: Pada suatu hari aku tidak shalat Jum’at bersama Rasulullah saw. Lalu beliau bertanya: “Wahai Mu’adz, mengapa kamu tidak shalat Jum’at? Mu’adz menjawab: Orang yahudi menghadangku di pintu rumahku karena hutangku, lempengan emas, sudah jatuh tempo. Tidak ada yang menaruh kasihan padaku selainmu, orang yahudi itu mau memasukkan aku ke penjara. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai Mu’adz, maukah kamu Allah yang menunaikan hutangmu? Mu’ad menjawab: Ya mau, ya Rasulullah. Rasulullah saw bersabda: “Bacalah (ayat tersebut di atas):
(قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك … وَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ)

Kemudian membaca:
يَا رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَة وَرَحِيمَهُمَا تُعْطِي مِنْهَا مَاتَشَاءُ، وَتَمْنَعُ مِنْهُمَا مَاتَشَاءُ، اِقْضِ عَنِّي دَيْنِي

Yâ Rahmânad dun-ya wak-âkhirah wa rahîmahumâ, tu’thî minhumâ man tasyâ’, wa tamna’u minhumâ man tasyâ’, iqdhi ‘annî daynî.

Wahai Yang Maha Pengasih dunia dan akhirat, Yang Maha Penyayang dunia dan akhirat, Engkau memberikan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, dan Engkau menahan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, tunaikan hutangku.

Dalam tafsir Majma’ul Bayan disebutkan: Sekiranya kamu menginginkan bumi dipenuhi oleh emas, niscaya Allah menunaikan hutangmu.”

ILMU MENJADI KAYA ADALAH EKSAKTA

Ini memang sebuah kenyataan yang sungguh ironis, salah satu ilmu yang sedemikian penting tentang Rahasia Uang dan Kekayaan seperti ini justru tidak pernah diajarkan di bangku sekolah dan juga bangku perkuliahan. Blog ini hanyalah salah satu dari beberapa web atau blog yang membahas tentang Rahasia UANG dan KEKAYAAN.

Artikel-artikel di blog ini semoga membuat kita bisa terus belajar sekaligus untuk mempraktekkan ilmu-ilmu Rahasia tentang UANG dan KEKAYAAN. Biar kita bisa "menarik" UANG dan KEKAYAAN dengan "cara benar yang benar" tanpa perlu menjadi "budak" UANG dan membarter banyak waktu kita yang berharga demi UANG.

Kita tahu ada banyak sekali kisah tragis yang terjadi di sebuah keluarga yang berantakan seringnya terjadi disebabkan oleh jarangnya kehadiran seorang suami/ayah dan bahkan juga istri/ibu yang waktunya lebih disibukkan oleh kerja kerja dan kerja. Bekerja lembur dll demi Uang hingga urusan anak dan keluarga jadi terabaikan dan tersia-siakan.

Akhirnya biarkan UANG dan KEKAYAAN yang "menghampiri" kita dan mari kita manfaatkan UANG dan KEKAYAAN yang kita miliki dengan cara yang di ridhoi NYA. Sehingga UANG dan KEKAYAAN yang kita miliki bisa bermanfaat banyak bagi diri kita, bagi keluarga, bagi masyarakat dan dunia seisinya. Amien..

"The Science of Getting Rich" karya Wallace D. Wattles. Untuk menjadi kaya ternyata ada ilmunya. Bukan hanya keahlian, tapi ilmu eksakta, seperti juga aljabar dan matematika. Menarik bukan?

Dalam kata pengantarnya, sang pengarang menyebutkan, bahwa buku ini berorientasi pragmatis dan tidak filosofis. Alias, buku ini adalah pedoman praktis untuk menjadi kaya. Bahkan, Tuan Wallace menyebutkan bahwa siapa pun orang yang mau menerapkan pedoman dan prinsip di dalam buku ini, tanpa keraguan dan kekhawatiran, akan menjadi kaya. Wallace juga menegaskan, bahwa semua petunjuk yang ada di buku ini, adalah "exact science, and failure is impossible".

Sebelum Anda menjadi ragu, Saya akan meyakinkan Anda. Anda tahu siapa Rhonda Byrne? Rhonda Byrne adalah produser film "The Secret" yang menghebohkan itu. Berikut ini adalah komentarnya tentang buku ini:

"This book is the key to prosperity you have longed for. It will change your life. Be aware, as you read it, that it was written almost 100 years ago. Some of the language is a little dated (or 'quaint') and you'll need to come to it with an open mind and heart. Remember, though, you are about to discover an exciting new reality. You are about to learn the fundamental principles of wealth creation and life success. Stay with it. As Wallace himself says, trust and believe. Whatever you want in life is right there waiting for you. With this book, it is right in your hands."

Sebagai catatan awal, buku ini menggunakan bahasa Inggris yang cukup kuno. Jadi sedikit sulit memahaminya. Tapi Anda boleh percaya, isinya bagus untuk sukses Anda. Beberapa ungkapan di dalam buku ini harus Anda terjemahkan ulang sesuai dengan terminologi Anda. Lebih dari itu, apa yang paling penting adalah menyesuaikannya dengan sistem keyakinan atau agama Anda. Mungkin ada yang cocok dan mungkin ada yang tidak cocok, mungkin ada yang sejalan atau mungkin ada yang bertentangan.

ILMU MENJADI KAYA ADALAH EKSAKTA

Setiap orang, mengisi kehidupannya dengan tiga motivasi utama, yaitu hidup untuk tubuh, hidup untuk pikiran, dan hidup untuk jiwa. Untuk bisa hidup sepenuhnya, setiap orang layak dan berhak menjadi kaya.

Untuk menjadi kaya, ada ilmunya. Ilmu ini, adalah ilmu eksak seperti aljabar atau matematika. Jika Anda menguasai ilmu ini, maka Anda akan menjadi kaya dengan kepastian yang matematis.

Kepemilikan atas kekayaan, uang, dan harta benda, adalah hasil dari berbagai tindakan yang dilakukan dalam cara tertentu (Certain Way). Siapapun yang bertindak dalam cara ini, entah sengaja atau tidak, akan menjadi kaya.

Sebaliknya, siapa pun yang melakukan berbagai hal tidak dengan cara ini, sekeras apa pun mereka berusaha dan bekerja, sehebat apapun kemampuannya, tidak akan pernah menjadi kaya.

Ungkapan di atas adalah benar berdasarkan fakta-fakta berikut ini.

Menjadi kaya bukanlah semata-mata tentang lingkungan. Jika menjadi kaya ditentukan oleh lingkungan, maka semua orang di suatu lingkungan tertentu, mestinya akan kaya. Semua orang di suatu kota akan kaya. Semua orang di suatu kampung akan kaya. Semua orang di suatu negeri akan kaya. Kenyataannya, tidak demikian.

Di sebuah RT, orang kaya tinggal bersebelahan dengan orang miskin. Dua pemilik toko yang bersebelahan, dengan barang dagangan yang sama, dan dengan kerja keras yang sama, kekayaannya akan berbeda.

Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menjadi kaya juga bukan semata-mata tentang bakat. Banyak orang berbakat tetap miskin selama hidupnya. Sementara orang yang tidak berbakat justru menjadi kaya. Studi Wallace dan rekan-rekannya menunjukkan, bahwa orang-orang yang kaya justru memiliki bakat dan kemampuan yang rata-rata. Sama seperti Anda.

Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menjadi kaya juga bukan hasil dari kebiasaan dan kemampuan menabung dan berhemat semata-mata. Banyak orang yang pelit tetap miskin, dan banyak orang yang royal justru tetap kaya.

Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menjadi kaya juga tidak berhubungan dengan kegagalan atau keberhasilan saja. Dua orang pengusaha, yang bekerja sama kerasnya, kemudian sama berhasilnya, pada akhirnya akan memiliki kekayaan yang berbeda.

Menjadi kaya juga bukan tentang pilihan profesi atau bidang usaha. Mereka yang profesinya sama, atau bisnisnya sama, tetap saja "kayanya" berbeda.

Menjadi kaya, juga bukan tentang ada atau tidaknya modal. Banyak yang bermodal besar tapi bangkrut, dan banyak yang hanya "moderat", alias modal dengkul sama urat, berakhir sebagai orang kaya.

Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menurut hukum sebab akibat, "sebab" yang sama, akan menghasilkan "akibat" yang sama. Dan jika ini berlaku, maka "menjadi kaya" adalah ilmu eksakta.

Apa yang diperlukan untuk menguasai Certain Way ini? Cukup hanya kemampuan berpikir dan kemampuan memahami. Setiap orang bisa menjadi kaya. Tentu saja, Anda juga.

Untuk menjadi kaya, Anda bisa memulainya dengan profesi, bisnis, dan lokasi Anda saat ini. Tak perlu ganti profesi atau banting stir ke bisnis lain, tak perlu juga Anda berpindah tempat.

Hal pertama yang harus Anda pahami, adalah kesempatan dan peluang atau opportunity. Ia ada di mana-mana. Monopoli tak akan bisa mengikatnya. Monopoli tidak akan membuat Anda miskin, sebab kesempatan ada di mana-mana. Cari dan temukanlah. Lalu, lakukan segalanya in Certain Way. Anda tidak akan menjadi miskin.

Anda juga tidak akan menjadi miskin karena supply dari orang kaya yang terbendung atau terhenti alirannya. Segala sesuatunya telah tersedia, lebih dari cukup. Dunia ini ada dalam keseimbangan, sebab aliran itu tak akan pernah berhenti.

Apa yang telah menjadi sampah bagi seseorang, akan menjadi bahan baku bagi orang lain. Kertas, plastik, kaca, dan botol yang sudah tak terpakai, telah mengantarkan pemulung dan pedagang pengumpul naik haji lebih dari satu kali. Itu contohnya.

Alam semesta yang kita tinggal di dalamnya, adalah gudang kekayaan yang tak akan ada habisnya. Persediaannya tak akan pernah menyusut.

Prinsip-prinsip di dalam buku ini adalah sebagai berikut.

Prinsip 1 Mata Air Kekayaan Adalah Pikiran
Prinsip 2: Rezeki Sudah Digariskan
Prinsip 3: Jangan Ragu Berharap Lebih Kaya
Prinsip 4: Bersyukur Membuat Lebih Kaya
Prinsip 5: Berpikir Dengan Cara Tertentu
Prinsip 6: Berpikir Positif, Kreatif, Dan Fokus
Prinsip 7: Bertindak Dengan Cara Tertentu
Prinsip 8: Bertindak Efisien
Prinsip 9: Masuk Ke Bisnis Yang Tepat
Prinsip 10: Menciptakan Nilai Tambah
Prinsip 11: Menjadi Pemberi Nilai Tambah
Prinsip 12: Keberanian Menciptakan Kekayaan

Rahasia Aliran Energi Uang

Akhir-akhir ini dunia pun heboh oleh buku "The Secret". Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Masalahnya adalah tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut kedalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri.

Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra. Judulnya "The seven spriritual Laws Of Success". Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar "affluere" yang artinya "mengalir ke". Kata affluence berarti "mengalir secara berlimpah".

Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah "currency", yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu "currere" yang berarti "mengalir".

Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya. Atau bahkan bersikap pelit. Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi.

Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital. Intinya adalah More You Give and More You Get.
Memberilah maka Engkau akan menerima lebih banyak

Memberilah maka engkau akan menerima lebih. Ingat bahwa yg benar adalah "give and take" dan bukan "take and give". Jadi memberi dulu baru menerima.

Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita? Periksa pakaian, sepatu, benda-benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut "the vacuum law of prosperity".

Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi. Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi.

Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.

Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu.

Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras. Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru.

Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah. Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan. Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi.

Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.

Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah. Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.

Ingat begitu anda sudah let's go (sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan.

Source : ( www.rumahmotivasi.com )

Uang adalah Energi Magnetis

Intisari ajaran "The Secret" tentang Uang

Jika Anda tahu Satu Hukum Agung ini - Hukum Ketertarikan - maka Anda akan memiliki kekuatan untuk mewujudkan kehidupan yang Anda dambakan! Satu Hukum saja!

Rahasia uang adalah energi magnetis. Manusia adalah magnet yang bisa menarik apa saja, melalui sinyal yang kita kirim melalui pemikiran dan perasaan.

Agar kita bisa menjadi magnet uang:
  1. Tentukan dengan jelas jumlah uang yang kita inginkan. Nyatakan dan umumkan! (bukan berapa yang kita hasilkan sekarang, tapi berapa yang mau kita terima nantinya).
  2. Cintailah uang. Banyak orang tidak menyintai uang, karena mereka memang tidak cukup memilikinya. Gunakan visualisasi dan imaginasi seakan kita sedang membelanjakan uang sebagaimana keinginan kita, seakan kita sudah memiliki banyak uang.
  3. Dalam berkata-kata, bertindak dan berpikir harus dari konsep pemikiran bahwa kita sudah kaya saat ini juga. Hilangkan pemikiran dan kata-kata seperti "Saya ga mampu membelinya", "kemahalan". Jangan pernah berpikir uang tidak cukup untuk satu detikpun.
  4. Bersyukurlah atas uang yang sudah kita miliki. Hargailah saat kita memegangnya. Buatlah daftar barang-barang yang mau kita beli dengan kekayaan yang akan kita capai nantinya. Lakukan apa yang perlu agar kita senantiasa merasa sudah kaya. Misalnya mencoba mobil baru di showroom, melihat rumah atau apartemen contoh, mengunjungi pameran, coba-coba handphone mewah.
  5. Tanamkan pikiran dalam diri kita setiap hari bahwa kita memiliki banyak uang, dan semua uang mengalir kepada kita tanpa hambatan.
  6. Hargailah kekayaan di sekililing kita, termasuk kekayaan orang lain. Jangan pernah iri atau cemburu, tapi coba pikirkan dan rasakan apa yang orang kaya rasakan. Lihat kekayaan dimana saja kita pergi, hargailah kekayaan sekitar kita. Rasakan kepastian bahwa uang sedang mengejar kita.
  7. Cintailah diri sendiri dan ketahuilah bahwa kita memang pantas untuk mendapatkan bagian dari kelimpahan uang di dunia.
  8. Ingat setiap hari bahwa kita adalah magnet uang, sebelum bertindak selalu tanyakan dalam hati, apakah kita sedang menarik uang atau sedang menjauhinya dengan tindakan kita.
  9. Selalu, bayar diri kita dulu, lalu bayar hutang-hutang kita. Dengan begitu kita berkata pada dunia bahwa kita pantas dengan uang itu dan berhak mendapatkan lebih banyak.
  10. Ulangi terus menerus setiap hari, "Saya adalah magnet uang dan uang gampang datang padaku!"
  11. Tulislah cek untuk diri kita sendiri, dengan jumlah uang yang kita inginkan dan bawalah di dalam dompet kita. Bila kita buka dompet kita, selalu ingat itulah jumlah yang kita ingin manifestasikan.
  12. Lakukan apa yang perlu agar merasa senantiasa senang dan sejahtera. Perasaan bahagia, senang sejahtera adalah magnet uang! Jadilah bahagia sekarang juga! Cintailah dirimu!
  13. Kekayaan adalah cara pikir dan pandangan kita. Uang pada dasarnya seperti magnet, kita juga magnet, kutub yang tepat akan saling menarik, kutub yang tidak tepat akan saling menolak. Menarik uang adalah dari pemikiran kita.

sumber : rahasiahidup.com

Pelajaran Dari Orang-Orang Kaya

Yang Kaya Bertambah Kaya....???

Beberapa waktu lalu, sepasang suami istri menelepon kami dan berkeinginan untuk berkonsultasi berkenaan dengan keadaaan keuangan keluarga mereka.

Mereka merasa bahwa setiap bulan mereka harus "gali lubang tutup lubang" atau penghasilan bulanan selalu saja habis untuk kebutuhan bulanan, padahal mereka memiliki beberapa keinginan atau tujuan masa depan yang mereka sangat diidamkan. Bagaimana mengatur dan mensiasati situasi keuangan mereka sehingga mereka dapat memulai untuk menyisishkan uang untuk tujuan masa depan, menjadi suatu kebutuhan.

Selama konsultasi berjalan, kami mendapati beberapa hal yang menurut hemat kami harus dirubah. Pengeluaran yang mereka lakukan selalu saja untuk orang lain. Hampir tidak pernah mereka mengembangkan suatu pola di mana mereka mengeluarkan atau membelanjakan uangnya untuk tujuan masa depan mereka.

Mereka kurang melihat dan memberikan daya kekuatan mereka untuk dapat mencapai apa yang menjadi keinginan mereka di masa depan. Mungkin Anda bingung, bagaimana membelanjakan uang untuk tujuan masa depan?

Dalam uraian kali ini kami akan berbagi dengan para pembaca, bagaimana kita, orang-orang golongan menengah ke atas dapat mengumpulkan dana dan hidup sejahtera selamanya? (dalam arti kebebasan finansial).

Berikan uang sebesar Rp 1 miliar dan akan aku lipatkan menjadi Rp 2 miliar. Mungkin inilah salah satu pernyataan yang dapat dikualifikasikan sebagai sebuah kebodohan. Bukannya pernyataan ini salah, tapi karena ini sudah seperti kenyataan. Setiap orang dapat melipatgandakan Rp 1 miliar menjadi Rp 2 miliar. Yang sulit dan banyak menemukan batu sandungan adalah mengumpulkan Rp 1 miliar pertama.

Satu pernyataan lain, seperti judul di atas, "yang kaya akan bertambah kaya, yang miskin bertambah miskin". Banyak orang menjadikan pernyataan ini sebagai suatu senjata politik, di mana diartikan sebagai alat untuk mengenakan pajak yang lebih besar kepada orang-orang kaya dan mendistribusikan uangnya kepada yang kurang beruntung (miskin).

Rahasia Orang-orang Kaya

Pernyataan ini tidaklah salah, tapi memiliki arti yang sangat berbeda. Kami melihat, adanya suatu rahasia orang-orang kaya dalam mengumpulkan kekayaannya, bukan dengan pola KKN seperti yang banyak terjadi di Indonesia di tahun-tahun lalu, tapi pola investasi sederhana yang mereka kembangkan untuk dapat mencapai tujuan masa depan yang menjadi impian mereka. Bukan pula mereka mendapatkannya dari warisan. Mungkin warisan membuat mereka tetap kaya, tapi warisan bukanlah yang membuat mereka kaya dari awal.

Bila Anda melihat sejarah keluarga kaya, (dalam waktu yang cukup jauh) maka Anda pasti akan mendapati bahwa mereka dulunya juga hampir sama seperti orang-orang miskin yang ada sekarang. Dalam hal ini kami ingin memberikan suatu gambaran di mana keluarga kaya sekarang dulunya bangkrut, tapi kami merasa bahwa mereka tidak miskin dalam arti sebenarnya (dalam pikiran mereka). Kebangkrutan berkaitan dengan uang dan Anda pasti dapat memperbaikinya. Sedangkan kemiskinan adalah buah pikiran yang ada dalam kepala Anda yang membuatnya sulit untuk diperbaiki dan dirubah.

Bagaimana Anda dapat memperbaiki situasi keuangan Anda? Dalam hal ini tidak ada hal yang mudah seperti halnya sulap. Tiba-tiba Anda menjadi kaya. Semua ini membutuhkan kerja keras, keuletan, dan kesinambungan.

Memperoleh penghasilan setiap bulan dan selalu menyisihkan, walau sedikit untuk mulai mengakumulasi kekayaan Anda. Dalam hal ini hanyalah waktu yang menjadi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu jangan tunda untuk memulai mengumpulkan kekayaan Anda. Mulailah sekarang bila Anda belum memulainya.

Orang-orang miskin akan tetap miskin karena mereka selalu melakukan kebiasaan mereka, yaitu mendapatkan penghasilan dan selalu membelanjakan penghasilan mereka untuk kebutuhan sekarang yang mengakibatkan mereka gagal dalam memulai dalam mengumpulkan kekayaan.

Menyisihkan Uang

Tidak semua orang kaya memulainya dengan Rp.1 miliar, tapi mereka mulai untuk menyisihkan sedikit uang dari pendapatan perbulannya secara regular dan menginvestasikannya. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari kebiasaan mereka dalam menyisihkan dan mengumpulkan kekayaan mereka.

Kebanyakan dari mereka memulai untuk menyisihkan uang di saat mereka muda. Anda bertanya, bagaimana bila sekarang kita sudah tidak terlalu muda lagi, sebut saja di usai 30-an tahun, bagaimana kita dapat mengumpulkan kekayaan seperti mereka memulainya dari usia dini? Memang dari setiap tahun Anda menundanya, Anda tidak dapat mendapatkan kembali waktu tersebut dengan perkembangan uang Anda. Tapi harus diingat bahwa di usia Anda yang sekarang berkisar di usia 30-an tahun maka waktu Anda masih cukup panjang, di mana dalam usia tersebut belum setengah dari perjalanan hidup Anda. Memang umur bukanlah kekuasaan kita. Tuhanlah yang memutuskan kapan kita harus kembali kepadaNya.

Tapi secara umum sekarang ini tingkat mortalitas kehidupan semakin meningkat di mana rata-rata usia manusia bertambah bisa mencapai 70 sampai 80 tahunan. Ini semua bisa terjadi karena masyarakat sudah mulai merasakan pentingnya untuk hidup sehat, dengan memilih bahan makan yang lebih baik, yang pada akhirnya memberikan kesehatan kepada mereka. Ditambah lagi sekarang ini teknologi kedokteran semakin berkembang dengan pesat yang pada akhirnya membantu Anda dalam masalah pengobatan penyakit.

Jadi kalau Anda tanyakan, bagaimana kita dapat mengejar mereka yang memulainya di usia muda? Memang tidak bisa. Tapi jangan dulu Anda bersedih karena Anda masih memiliki waktu yang sangat panjang untuk mengumpulkannya.

Secara umum mereka mulai menyisihkan dan menginvestasikan uangnya dalam jumlah kecil. Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa, mencapai apa yang sering disebut belakangan ini dengan kebebasan finansial tidak harus dengan investasi yang besar. Hanya dengan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan Anda setiap bulan dan menginvestasikannya, Anda juga dapat mencapai itu semua.

Dimulai dengan hanya 10 persen dari penghasilan Anda setiap bulan dan meningkat sejalan dengan penghasilan Anda yang meningkat. Yang perlu diperhatikan adalah Anda harus menyisihkannya di depan. Jadi jangan setelah Anda menggunakannya untuk kebutuhan bulanan baru Anda berpikir untuk menyisihkan uang untuk diinvestasikan. Tapi begitu Anda menerima uang dari gaji bulanan maka sisihkan terlebih dahulu 10 persen dari pendapatan Anda dalam bentuk investasi. 10 persen dari penghasilan tidak akan banyak merubah gaya hidup yang Anda jalani sekarang. Jadi tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk menunda guna memulai menyisihkan uang untuk mencapai kebebasan finansial yang Anda inginkan.

Mereka menyisihkannya dan menginvestasikannya secara berkesinambungan.

Dengan penghasilan yang terbatas, maka Anda harus dapat melakukan penyisihan uang dari keterbatasan itu secara regular. Pola investasi dollar cost averaging menjadi sangat diperlukan. Lakukan penyisihan uang untuk tujuan masa depan Anda secara terus menerus. Dengan investasi sedikit pada awalnya, dengan berjalannya waktu dan terus menyisihkan dana, pada akhirnya akan terkumul juga dana yang besar.

Waktu adalah satu-satunya yang akan membuat uang sedikit yang Anda investasikan menjadi kekayaan. Seseorang yang berusia 20 tahun, menyisihkan uang setiap bulan sebanyak Rp 200.000 dengan tingkat pengembalian investasi 14 persen akan berjumlah Rp 500 juta dalam waktu 45 tahun, hanya sekitar Rp 6700/hari. Jarang sekali kita temui, pemuda berusia 20 tahunan yang sudah memulai meyisihkan dananya untuk masa depan walau dalam besaran yang sedikit.

Mereka selalu menginvestasikannya dengan bijaksana.

Bila kita belajar dari mereka atau orang-orang yang bisa disebut kaya, mereka tidak akan pernah membiarkan uang mereka berdiam diri tidak beranak-binak. Bila hitungan yang bisa disisihkan terlalu sedikit maka mereka akan menyimpannya dalam tabungan, begitu jumlahnya sudah mencukupi maka mereka akan menempatkannya dalam investasi yang memberikan tingkat pengembalian lebih baik dan tentunya dengan tingkat tolernasi resiko yang bsia ditanggung.

Dalam kehidupan keuangannya tidak pernah mereka menyimpan dalam bentuk tunai di tangan kecuali apa yang mereka butuhkan untuk kebutuhan harian. Jadi selama masa investasi mereka tidak pernah membiarkan uangnya untuk mendekam di rumah dan dibiarkan tidak berkembang. Jadi biarkan uang Anda beranak-pinak.

Mereka tidak pernah membiarkan segala suatu menghambat mereka untuk menabung atau menyisihkan uangnya secara regular.

Setiap orang pasti akan mengalami perubahan dalam siklus kehidupannya, perubahan baik maupun perubahan buruk. Bagi mereka, orang-orang kaya, siklus kehidupan tidak merubah niat mereka di awal untuk dapat menyisihkan uangnya secara regular. Walau di saat-saat susah sekalipun mereka terus melakukan penyisihan dan menginvestasikannya untuk tujuan masa depan.

Pernahkan Anda menyalahkan sesuatu yang mengakibatkan Anda tidak dapat menabung untuk tujuan masa depan Anda? Karena baru saja berpindah lokasi kerja yang membutuhkan berbagai kebutuhan menyebabkan Anda tidak menyisihkan uang Anda untuk tujuan masa depan. Menikah atau membesarkan anak-anak karena kebutuhan akan biaya yang sangat besar juga bisa dijadikan alasan untuk tidak melakukan penyisihan untuk kehidupan masa depan mereka.

Anda bisa menyebutkan berbagai alasan untuk tidak melakukannya tapi ingat bahwa semua yang Anda lakukan sekarang akan berakibat di masa depan. Bila Anda tidak menyisihkan uang secara regular maka tujuan keuangan berupa kebebasan finansial, hanyalah tinggal impian.

Tapi sebaliknya, bila Anda melakukan penyisihan terhadap uang penghasilan Anda setiap bulan walau dalam keadaaan susah sekalipun, maka besar kemungkinan atau hampir bisa dipastikan Anda akan mencapai apa yang diimpikan, kebebasan finansial.

Jadi dari ulasan di atas, kami berharap Anda menangkap beberapa pelajaran yang dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan masa depan Anda, yaitu kebebasan finansial. Satu hal yang sangat penting dalam ulasan ini adalah untuk mencapai kebebasan finansial dalam arti keuangan maka sudah seharusnya Anda menyisihkan uang dari penghasilan bulanan Anda secara regular dan lakukanlah terus selama kehidupan Anda walau nilainya tidak terlalu besar. Waktulah yang akan membantu Anda dalam mencapai apa yang Anda inginkan di masa depan. Satu kata terakhir dari kami, lakukanlah sekarang jangan tunda lagi. (*)

Dikutip dari Harian Sinar Harapan

Apakah Benar Saya Bisa Menjadi Kaya?

Ya! Apapun latar belakang pendidikan dan pekerjaan anda... Anda bisa menjadi kaya!

Banyak orang menganggap bahwa orang kaya adalah orang yang dianugerahi berbagai hal. Dari karakter yang mendukung mereka untuk sukses, lingkungan keluarga yang bonafit, sampai keberuntungan besar.

Ini adalah anggapan yang salah. Faktanya, mayoritas orang kaya adalah orang-orang biasa yang memulai dari bawah. Ada banyak contoh orang kaya yang dulunya berprofesi petani, pekerja kasar, guru, pedagang eceran, serta orang-orang dari berbagai profesi umum lainnya. Mereka semua menjadi kaya melalui usaha dan cara mereka sendiri-sendiri. Mereka mendapatkan uang dengan mempergunakan keahlian masing-masing.

Menjadi Kaya juga tidak ada hubungannya dengan tingginya gelar pendidikan. Ada banyak contoh orang kaya yang bukan sarjana, bahkan cuma lulusan SMU, SMP bahkan ada yang tidak lulus SD sekalipun.

Namun, dibalik keanekaragaman tersebut, mereka semua memiliki satu kesamaan. Mereka memiliki pengetahuan mengenai apa yang harus mereka lakukan terhadap uang yang mereka dapat. Mereka bisa memaksimalkan kegunaan dari uang mereka, serta memanfaatkannya untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi.

Anda juga bisa menjadi kaya seperti mereka dengan cara mempelajari pengetahuan mereka dan mempraktekannya secara nyata dalam kehidupan Anda.

The Marvellous Mind Power - 2

6 Strategi Menjadi Pembelajar Dahsyat

Tidak pernah ada informasi yang sedemikian lengkap yang dapat diserap dan dipelajari oleh manusia sepanjang sejarah peradaban umat manusia. Semakin banyak teknologi yang diciptakan, semakin besar pula informasi yang harus dipelajari. informasi terus berkembang seiring dengan jamannya. Sudah menjadi keharusan, apapun yang dapat menjadi alat bantu dalam pembelajaran kita terima dengan sangat baik.

Mengingat bahwa kita memiliki anugerah berupa otak yang sangat luar biasa, sudah layak bila kita harus menggunakannya dengan optimal. Berikut ini adalah 6 strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan proses pembelajaran dan penyimpanan informasi.

Pertama, berdoalah kepada Tuhan yang Maha Segalanya sebelum melakukan apapun! Mohonlah bimbingan dan pencerahan kepadaNya! Ambil napas dalam dan santai! Tutup mata Anda, ambil napas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut beberapa kali, dengan perlahan dan konsisten!

Saya yakin Anda semua setuju dengan hal ini. Kepercayaan apapun yang Anda anut tidak menjadi masalah, percayalah strategi pertama ini adalah yang paling utama dan handal. Sehebat apapun Anda dengan teori yang paling modernpun, namun bila strategi pertama ini Anda abaikan maka hasil yang Anda dapatkan tidak pernah menjadi optimal.

Kedua, ketahui dengan pasti tujuan Anda melakukan proses pembelajaran dan penyimpanan informasi!

Sangatlah mengherankan banyak pelajar, mahasiswa dan orang dewasa melakukan proses pembelajaran dan penyimpanan informasi tanpa tahu tujuannya. Mereka tidak tahu mengapa mereka belajar dan apa yang ingin mereka capai dengan melakukan proses pembelajaran dan penyimpanan informasi. Setelah Anda melakukan strategi pertama, tanyalah kepada diri Anda sendiri apa yang ingin Anda raih dengan melakukan proses pembelajaran dan penyimpanan informasi dalam sesi tersebut. Anda harus menerima kondisi ini.

Setiap orang harus memiliki alasan nyata untuk melakukan sesuatu sehingga membuat otak lebih fokus pada tugasnya. Langkah ini sangat vital karena proses pembelajaran dan penyimpanan informasi adalah suatu hal yang berorientasi pada tugas otak Anda. Sebenarnya di sinilah letak segala sesuatu yang sering disebut dengan motivasi belajar.

Ketiga, matikan TV/radio dan temukan tempat yang tenang tanpa gangguan!

Otak manusia dapat menerima masukan/input 2 juta informasi perdetik, namun otak juga melakukan tugas filterisasi terhadap masukan/input tersebut. Luar biasanya, otak hanya dapat merespon 1 hal terhadap masukan/input itu. Sumber informasi utama dan gangguan/noise dapat masuk bersamaan dan secara otomatis saling berganti fungsi bila otak melakukan tugasnya. Bila otak Anda merespon gangguan/noise maka secara otomatis gangguan/noise berubah menjadi sumber informasi utama. Bila Anda melakukan proses pembelajaran dan penyimpanan sambil mendengar TV/radio maka otak cenderung untuk merespon informasi yang berasal dari TV/radio itu. Informasi yang seharusnya Anda tanamkan ke otak Anda justru terabaikan dan informasi yang berasal dari TV/radio itu menjadi sumber informasi utama.

Jika Anda harus mendengar musik, pilihlah musik instrumental asli tanpa kata/syair. Musik ini bukan musik instrumental yang dibuat dari musik dengan kata/syair. Jika Anda memilih musik instrumental yang diangkat dari lagu dengan judul tertentu yang Anda hafal kata/syairnya maka Anda akan cenderung bergumam dengan lagu tersebut. Hal ini akan membuat proses belajar Anda menjadi kontra produktif. Beberapa ahli menyarankan musik baroque sebagai latar, dan lebih baik musik dengan strings/alat musik petik. Musik baroque dimainkan dengan strings diteliti memiliki keuntungan lebih untuk proses pembelajaran dan penyimpanan informasi.

Keempat, hindari belajar sambil berbaring ketika Anda sedang belajar! Duduklah di depan meja! Gunakan kursi dengan sandaran yang nyaman! Siapkan semua materi yang akan Anda pelajari hingga Anda mudah menjangkaunya!

Sangat penting untuk menjaga kondisi mental atau ‘state’ Anda ketika proses pembelajaran dan penyimpanan informasi berlangsung. ‘State’ Anda tidak perlu terganggu berulang-ulang dengan hal yang tidak penting seperti tempat duduk yang punggung tidak nyaman atau mencari materi/buku/data. Bila ‘state’ Anda terganggu maka proses pembelajaran dan penyimpanan informasi tersendat.

Kelima, belajarlah untuk periode pendek 20 hingga 30 menit! Berhentilah 10 menit diantaranya lalu lanjutkan!

Para ahli telah menemukan bahwa puncak proses pembelajaran dan penyimpanan informasi cenderung datang di menit awal dan akhir sesi. Dengan kata lain, Anda mengingat dengan baik materi yang Anda pelajari saat menit awal dan akhir proses pembelajaran dan penyimpanan informasi. Oleh karena itu, menciptakan banyak awal dan akhir dalam proses pembelajaran dan penyimpanan informasi sesuatu akan meningkatkan jumlah informasi yang dapat Anda simpan dan yang lebih penting Anda dapat menggunakan kembali informasi tersebut atau dalam istilah kerennya disebut ‘recall’.

Keenam, akhiri proses pembelajaran dan penyimpanan informasi yang Anda lakukan dengan bersyukur kepada Tuhan yang Maha Segalanya!

Saya yakin dengan 6 strategi ini maka Anda akan mampu untuk menyeimbangkan kerja kedua belah otak Anda. Informasi yang masuk tidak hanya tersimpan di belahan otak kiri yang berfungsi untuk penyimpanan memori jangka pandek, namun juga akan tersimpan dengan baik di belahan otak kanan yang berfungsi untuk penyimpanan memori jangka panjang. Doa dan syukur kepada Tuhan yang Maha Segalanya yang Anda lakukan sangat penting dalam proses penanaman informasi ke bawah sadar Anda sehingga proses ‘recall’ dapat berfungsi dengan sangat baik.

JUST DO IT! Lakukan saja!
by. Okky Sulistijo Master Of Abundance Coach

The Marvellous Mind Power - 1

Pikiran Harus Teroganisasi Secara Efektif

Okky Sulistijo
Di dunia ini ada satu hal yang membantu untuk menghindari kekacauan atau anarkis dalam berbagai bidang. Hal tersebut adalah organisasi. Tanpa hal ini segala sesuatu berjalan tanpa arah dan tujuan. Bila hal ini terjadi maka tidak ada apapun yang tercipta di dunia ini.

Alam semesta ciptaan Tuhan yang Maha Segalanya adalah sebuah contoh organisasi yang luar biasa bagi kita. Lihatlah! Tidak ada satupun di alam semesta ini yang berotasi saling berlawanan. Semua serba satu arah, semua serba memiliki jarak tertentu dan semua serba terorganisasi!

Mulai dari pembuahan, kelahiran, bertumbuh hingga kematian seseorang, semua serba terorganisasi. Tidak ada seorang ibupun di dunia ini yang memberikan anak yang baru dilahirkannya dengan makanan orang dewasa, seperti nasi goreng pedas. Pasti! Ibu itu akan memberikan ASI untuk makanan pertama si bayi. Terorganisasi!

Kita akan menghadapi semakin banyak hal yang terorganisasi ketika kita bertumbuh dewasa. Kita juga harus mengorganisasikan diri kita sendiri supaya kita dapat bertahan dan mencapai sesuatu dalam kehidupan kita. Kita harus mengorganisasikan semua aktifitas kehidupan kita. Itu artinya kita harus mengorganisasikan pemikiran kita untuk segala hal dalam kehidupan kita. Bila kita berhasil mengorganisasikan pikiran kita, kita pasti berhasil mengatur kehidupan kita dan meraih kehidupan yang sukses dan bahagia.

Mengorganisasikan sesuatu dalam kehidupan kita sebenarnya adalah melakukan sistematisasi terhadap apa yang kita lakukan. Kita harus menemukan cara yang paling tepat, cepat, efektif dan efisien dalam kehidupan kita. Hal yang sama yang harus kita lakukan ketika kita berpikir.

Luar biasanya, di dunia ini lebih banyak orang yang berbicara tanpa arah daripada orang yang berpikir secara sistematis dan melakukan sesuatu dengan tujuan jelas! Bersyukurlah! Karena dengan membaca tulisan saya ini, paling sedikit Anda telah melakukan sesuatu yang bermakna untuk tujuan hidup Anda!

Pekerjaan saya adalah pembimbing hidup berlimpah (abundance coach). Pembimbingan ini berhubungan dengan bagaimana supaya orang dapat hidup berlimpah dalam berbagai bidang. Saya banyak bertemu orang yang “banyak bicara dan berharap” tanpa melakukan sesuatu yang bermakna bagi hidupnya. Pekerjaan saya adalah memberikan pandangan yang jelas bagi mereka agar kehidupan mereka berubah dari BERLIMBAH menjadi BERLIMPAH (satu huruf saja yang berbeda namun maknanya sangat jauh berbeda).

Bukan maksud saya untuk mengatakan bahwa LIMBAH itu kotor dan menjijikan (sangat jelas bagi beberapa orang limbah dapat menghasilkan sesuatu yang dahsyat). LIMBAH yang saya maksud adalah bermakna pembuangan atau sisa. Apakah hidup kita mau mendapatkan sisa saja atau justru melimpah ruah bagi orang lain? Menerima atau memberi?

Ketika para klien melakukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan mereka, sekecil apapun. Saya dengan bangga akan menyebut mereka sebagai AGENT OF BREAKTHROUGH, seorang manajer/penegosiasi/perwakilan dari ide cemerlang yang membuat lompatan besar dalam kehidupan. Mereka menjadi paham bahwa hidup adalah seperti apa yang mereka pikirkan.

Kita semua menggunakan lebih banyak waktu untuk memikirkan diri kita sendiri daripada memikirkan orang lain namun sangat mengherankan melihat kenyataan bahwa kita sangat sedikit mengetahui mengenai diri kita. Cara kita berpikir merupakan cara kita hidup. Hambatan, gangguan dan emosi negatif pasti datang dalam hidup kita, namun semua itu harus kita hadapi. Ketika Anda berpikir bahwa gagal itu mustahil dan Anda mempercayainya (FAILURE IS IMPOSSIBLE WHEN YOU BELIEVE) maka itulah yang terjadi.

Perbedaan antara BERKHAYAL dan BERPIKIR adalah terletak pada apa yang Anda LAKUKAN setelahnya. Bila Anda TIDAK MELAKUKAN APAPUN terhadap sesuatu yang ada dalam benak Anda maka itulah yang disebut BERKHAYAL! BERPIKIR berarti bergerak menuju ke sasaran yang pasti. Berpikir diikuti dengan tindakan nyata yang terorganisir.

Kita tidak perlu untuk membuang waktu dengan berpikir tentang hal yang tidak ada hubungan dengan kesuksesan kita. Pikiran adalah penentu baik atau buruk, sedih atau bahagia, kaya atau miskin. Bila Anda berpikir tentang kebaikan maka tidak perlu buang waktu, SEGERA LAKUKAN SESUATU! Anda segera belajar, itu yang terpenting untuk menemukan cara yang paling tepat, cepat, efektif dan efisien dalam kehidupan Anda!

JUST DO IT! Lakukan saja!
by. Okky Sulistijo Master Of Abundance Coach

 
Powered by Blogger